Facts About reformasi intelijen indonesia Revealed

A journalist has long been sent threatening messages just after exposing a network of Net robots spreading pro-Indonesian propaganda on social networking over the unrest in the Papuan provinces.

Recognize: Now you can access our beta presentation of World wide web archives playback with confined written content. Browse more about these improvements.

Jurnal Intelijen adalah media massa yang bersifat umum yang mengulas sisi pemberitaan secara mendalam. Dalam beberapa berita akan disajikan state of affairs, foresight, prediksi, dan rekomendasi yang disarankan oleh Redaksi untuk dilaksanakan oleh pemangku kepentingan terkait. Pemilihan kata "intelijen" yang mengandung makna cerdas dan tepat yang artinya jurnalis dan jajaran Redaksi dalam membuat berita akan dilakukan dengan cermat, tepat, cepat dan menghadirkan narasumber yang kompeten. Disamping itu, media massa ini tidak terkait dengan lembaga intelijen manapun juga baik dalam dan luar negeri. Kami mengundang pembaca dan pemangku kepentingan dan pihak manapun baik di dalam dan luar negeri untuk bekerjasama dengan media massa ini baik terkait indepht reporting, kerjasama pemberitaan ataupun kerjasama lainnya.

Intelijen Negara tidak mempunyai kewenangan hukum. Jika intelijen mempunyai informasi tentang suatu ancaman terhadap negara maka Intelijen Negara wajib untuk berkoordinasi kepada aparat keamanan untuk melakukan tindakan hukum.

Engineering Corps (CZI; Indonesian: Korps Zeni) - The Armed forces Engineering Corps is specialty department of the army whose primary perform being a overcome help, which include the construction of armed forces bridges for autos to pass by or changing highways into short-term runways. A further perform of this unit is always to grow troop actions and narrowing enemy actions whilst aiding welcoming models.

Abstrak Artikel ini menguji kompleksitas seputar kekerasan yang dilakukan oleh Muslim terhadap komunitas Ahmadiyah di Indonesia di period baru demokrasi reformasi. Kekerasan muncul sejak 1998 pasca Suharto ketika beberapa kelompok Muslim seperti Front Pembela Islam (FPI), yang mengklaim bahwa Ahmadiyah adalah kelompok yang sesat menurut ortodoksi Islam. Artikel ini mencoba memahami mengapa dan bagaimana Ahmadiyah menjadi concentrate on serangan kekerasan oleh beberapa kelompok Muslim di period pasca Suharto dengan meningkatnya kelompok fundametalis Islam setelah menemukan kebebasan baru beragama. Dengan demikian, pertanyaan yang muncul adalah bagaimana faktor politik, ekonomi dan teologi Islam muncul sebagai faktor penting yang mengkontribusi atas serangan kekerasan. Melalui identifikasi studi kasus tertentu penyerangan di kota-kota lintas pulau Jawa dan Lombok, saya juga akan mengeksplorasi bagaimana pemerintah membuat kebijakan untuk menemukan solusi yang terbaik dan sejauhmana efektifitas kebijakan tersebut untuk menyelesaikan masalah.

 Indonesian law enforcement further more charged Veronica Koman, a popular Indonesian human legal rights lawyer, with “spreading fake news and provoking unrest” concerning the protests underneath the nation’s controversial Digital information and facts and transactions regulation.

Any normal man or woman (not like a slight) or simply a legal entity can uncovered a foundation or association. The Legislation on Foundations gives that just one particular person or even more can discovered a foundation.

Perjalanan Bangsa Indonesia dalam mencapai politik yang adil dan sejahtera sangat panjang. Perubahan dari orde lama menuju orde baru, maupun orde reformasi selalu menelan korban. Pada period menuju reformasi ditandai dengan penembakan terhadap mahasiswa demonstran dan pembakaran shopping mall, gudang rokok milik Gudang Garam, toko kelontong, dan rumah menjadi sasaran target. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perkembangan politik Islam pada masa reformasi. Penelitian ini menggunakan penelitian Studi pustaka dengan. sumber hukum primer dari buku dan sumber knowledge sekunder dari artikel maupun jurnal. Hasil dari penelitian ini adalah Politik Islam pasca Orde Baru (reformasi) bukan merupakan “daur ulang” politik informasi lebih lanjut masa lampau, dalam pengertian muatan pembentukan pemerintahan Islam, tetapi berakar dari pilihan intelektual setelah mengalami mental workout.

). Regulation No. 17 of 2013 on Societal Businesses isn't going to offer in depth requirements around the organizational composition. It only regulates that the executive of societal businesses shall be picked depending on consensus and deliberation and shall consist of bare minimum one particular chairperson, 1 secretary, and 1 treasurer. (post 29). The Legislation will not offer more on the various levels of Corporation.

Civil Culture is worried about An array of articles or blog posts – from blasphemy to adultery – and worried that the provisions can be weaponized against minorities and used to clamp down on civil liberties. Based on the authorities, the new draft hasn't been unveiled In order not to bring about ‘unrest’.

Reformasi intelijen di Indonesia harus disesuaikan dengan Undang-undang Nomor 17 Tahun 2011 Tentang Intelijen Negara, dimana pada undang-undang tersebut di dalamnya telah mengatur tentang paradigma intelijen, fungsi dan kewenangan lembaga intelijen, kerahasiaan intelijen, serta aspek pidana dan perlindungan intelijen.

The complex storage or accessibility is strictly needed for the legit purpose of enabling the use of a particular company explicitly asked for from the subscriber or user, or for the only goal of finishing up the transmission of the conversation about an electronic communications network. Choices Choices

Pendahuluan Sejak berakhirnya Perang Dingin, di mana ancaman non-tradisional lebih mengemuka ketimbang ancaman militer/tradisional, informasi intelijen menjadi lebih penting ketimbang persenjataan. Penting dipahami bahwa informasi intelijen adalah hasil antara. Hasil akhirnya adalah kebijakan. Suatu kebijakan akan semakin baik dan tepat, apabila mendapatkan masukan informasi intelijen yang baik pula-cepat dan tepat (velox et exactus). Informasi intelijen dapat dikatakan baik dan maksimal apabila proses penggalian informasinya berlangsung secara apik dengan informasi yang amat berharga, diolah kembali oleh analis intelijen yang amat ahli dan berpengalaman, diubah menjadi rekomendasi kebijakan yang amat singkat dan akurat, kemudian dijalankan oleh pengambil kebijakan secara tepat waktu dan tepat sasaran. Pengguna ataupengambil keputusan membutuhkan kualitas analisis intelijen yang baik, agar ia dapat membuat keputusan yang tepat, mempersiapkan kapabilitas dan sumberdaya nasional untuk menghadapi ancaman-ancaman tradisional dan non-tradisional.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *